Minggu, 29 Maret 2015

Membuat aplikasi untuk menggambar dan menghitung panjang sebuah garis. Menggunakan method DrawLine:

Assalammualaikum wr.wb

    Jumpa lagi dengan saya agus, terima kasih telah berkujung diblog saya semoga bermanfaat bagi anda yang membacanya, kali ini saya akan menjelaskan tentang Buat aplikasi untuk menggambar dan menghitung panjang sebuah garis. Gunakan method DrawLine.
    Baiklah langsung saja ,
1. pertama kali buka microsoft visual studio atau aplikasi sharpdevelop
2. buat solution baru
3. pilih windows application, beri nama file dan tempat penyimpanan. kemudian klik create.
4. setelah muncul, pilih design
5. setelah muncul lembar kerja, kita bisa mengedit tampilan sesuai selera kita sendiri, caranya adalah pilih windows forms disebelah kiri kemudian pilih control type yang digunakan sesuai kebutuhan dengan cara diseret ke layoutnya, propertesnya bisa diganti sesuai yg kita inginkan propertienya di sebelahg kanan.
contoh type yang saya gunakan:
7 button
1 panel
3 textbox
4 label
6. setelah kita membuat design, mari kita buat programnya:

using System;
using System.Collections.Generic;
using System.Drawing;
using System.Windows.Forms;

namespace Aplikasi forms1:forms
{
/// <summary>
/// Description of MainForm.
/// </summary>
public partial class MainForm : Form
{ private Graphics objgrahic;
private bool gambar = false, dragmode = false;
private int X1, Y2, x, y, x2, y2;
private double xy;
private int loop = 0, line = 0, warna = 0;
public MainForm()
{
//
// The InitializeComponent() call is required for Windows Forms designer support.
//
InitializeComponent();

//
// TODO: Add constructor code after the InitializeComponent() call.
//
}
                void Button1Click(object sender, EventArgs e)
{
warna = 1;
}

void Button2Click(object sender, EventArgs e)
{
warna = 2;
}
                void Button3Click(object sender, EventArgs e)
{
warna = 3;
}
                void Button4Click(object sender, EventArgs e)
{
warna = 4;
}
                 void Button5Click(object sender, EventArgs e)
{
warna = 5;
}

void Button6Click(object sender, EventArgs e)
{
this.Refresh();
}

void MainFormLoad(object sender, EventArgs e)
{
objgrahic = panel1.CreateGraphics();
}



void Panel1MouseDown(object sender, MouseEventArgs e)
{
if (e.Button == MouseButtons.Left)
{
gambar = true;
loop++;
}
 x = e.X;
 y = e.Y;
dragmode = true;
}

void Panel1MouseClick(object sender, MouseEventArgs e)
{
if (gambar == true)
{
X = e.X;
Y = e.Y;
x = e.X - x;
y = y - e.Y;
if (line == 1)
{
if (warna == 1)
{
objgrahic.DrawLine(new Pen(Color.OrangeRed),x, y, e.X, e.Y);
}
else if (warna == 2)
{
objgrahic.DrawLine(new Pen(Color.Green),x, y, e.X, e.Y);
}
else if (warna == 3)
{
objgrahic.DrawLine(new Pen(Color.Blue),x, y, e.X, e.Y);
}
else if (warna == 4)
{
objgrahic.DrawLine(new Pen(Color.Red),x, y, e.X, e.Y);
}
else if (warna == 5)
{
objgrahic.DrawLine(new Pen(Color.Black),x, y, e.X, e.Y);
}
else
{
MessageBox.Show("error");
}

}
}
}

void Panel1MouseMove(object sender, MouseEventArgs e)
{
textBox1.Text = Convert.ToString(c);
textBox2.Text = Convert.ToString(d);
xy = Math.Sqrt((x * x) + (y * y));
textBox3.Text = Convert.ToString(xy);
}

void Button3Click(object sender, EventArgs e)
{
warna = 3;
}

void Button4Click(object sender, EventArgs e)
{
warna = 4;
}

void Button5Click(object sender, EventArgs e)
{
warna = 5;
}

void Panel1Paint(object sender, PaintEventArgs e)
{

}
}

}

anda juga bisa liat di youtube:
 https://www.youtube.com/watch?v=gsllxjX6ol4&feature=youtu.be

.   

Minggu, 22 Maret 2015

Kalkulator kasir menggunakan c#

Assalammualaikum wr.wb

    Jumpa lagi dengan saya agus, terima kasih telah berkujung diblog saya semoga bermanfaat bagi anda yang membacanya, kali ini saya akan menjelaskan tentang kalkulator kasir menggunakan C#.
    Baiklah langsung saja ,pertama kali buka microsoft visual studio apabila blm mendisain maka pilih new project windows froms application (bisa ubah nama) lalu OK, tunggu beberapa saat lalu muncul program kerja yang akan kita kerjakan ,mulai mendisain selera kita mau gimana ,kalau saya pilih  checkbox, textbox dan button. selesai mendisain baru kita membuat programnya dan ini hasil program yg saya buat.

using System;
using System.Collections.Generic;
using System.Drawing;
using System.Windows.Forms;

namespace mg4
{
   
    /// <summary>
    /// Description of MainForm.
    /// </summary>
    public partial class MainForm : Form
    {
        CheckBox[] pilihan = new CheckBox[5];
        public MainForm()
        {
            //
            // The InitializeComponent() call is required for Windows Forms designer support.
            //
            InitializeComponent();
            pilihan[0] = checkBox1;
            pilihan[1] = checkBox2;
            pilihan[2] = checkBox3;
            pilihan[3] = checkBox4;
            pilihan[4] = checkBox5;
            //
            // TODO: Add constructor code after the InitializeComponent() call.
            //
        }
        void Button1Click(object sender, EventArgs e)
        {
            int harga = 5000;
            int total = 0;
            for(int i=0;i<pilihan.Length;i++) {
            if(pilihan[i].Checked) {
            total += harga;
            }
            harga += 1000;
            }
            textBox1.Text = total.ToString();
            }
        void CheckBox5CheckedChanged(object sender, EventArgs e)
        {
        }
    }
}

sekian dan terima kasih ,semoga bermanfaat

Rabu, 18 Maret 2015

Penyiarah Gelombang penuh (Full Wave Rectification)

Assalammualaikum wr.wb

Terima kasih sebelmunya telah singgah diblog saya disini saya akan menjelaskan tentang gelombang penuh (full wave rectification). disini saya tidak hanya menjelaskan gelombang penuh namun saya juga menjelaskan setengah gelombang.

baiklah saya langsung saja menjelaskan gelombang penuh (full wave rectification) dan setengah gelombang.

Pengertian setengah gelombang:

Level tegangan DC dari sinyal output pada penyearah setengah gelombang kurang dari 50% dari sinyal inputnya karena outputnya hanya separuh siklus dari sinyal inputnya. Level tegangan DC ini bisa ditingkatkan hingga 100% dengan menggunakan penyearah gelombang penuh. Rangkaian yang paling banyak digunakan sebagai penyearah umumnya berbentuk rangkaian jembatan dioda seperti ditunjukkan pada gambar 1.
rangkaian jembatan penyearah gelombang penuh
Gambar 1 Rangkaian jembatan penyearah gelombang penuh (full wave bridge rectifier)
Pada saat t = 0 hingga t = T/2, polaritas dari tegangan input, vi, ditunjukkan pada gambar 2.Dengan polaritas tegangan input seperti ditunjukkan pada gambar 2, membuat dioda Ddan D3menjadi “on” sedangkan dioda D1 dan D4 menjadi “off”. Dioda yang “on” diganti dengan short circuit sedangkan dioda yang “off” diganti open circuit. Kita bisa lihat bagaimana arus dapat mengalir melewati dioda D2 dan D3. Apabila keempat dioda pada rangkaian tersebut ideal (tidak ada drop tegangan pada saat “on”) maka tegangan input, vi, sama dengan tegangan output, vo(vo = vi).
rangkaian jembatan penyearah gelombang penuh
Gambar 2 Jalur konduksi yang dilewati arus pada saat siklus tegangan positif vi
Sedangkan pada saat siklus negatif, dioda D1 dan D4 menjadi “on” sedangkan dioda D2 dan D3menjadi “off” seperti ditunjukkan pada gambar 3. Arus mengalir dalam rangkaian melewati dioda D2 dan D3. Hal penting yang perlu kita perhatikan pada gambar 3 adalah pada sinyal outputnya (vo). Pada saat tegangan input vi bernilai negatif ternyata tegangan output vo bernilai positifnya (vo = -vi) sehingga menghasilkan sinyal positif yang kedua pada outputnya.
rangkaian jembatan penyearah gelombang penuh
Gambar 3 Jalur yang dilewati oleh arus listrik pada saat siklus tegangan negatif. Perhatikan sinyal outputnya bernilai positif.
Jadi, selama satu siklus penuh dari sinyal input vi, hasil sinyal outputnya ditunjukkan pada gambar 4. Kita lihat pada gambar 4 seakan-akan sinyal input yang bernilai negatif dibalik menjadi bernilai positif di outputnya.
gelombang input output penyearah gelombang penuh
Gambar 4 Bentuk gelombang tegangan input dan output dari rangkaian penyearah gelombang penuh
Karena area di atas sumbu horisontal dari sinyal outputnya memiliki luas dua kali lipat sinyal output penyearah setengah gelombang, maka level tegangan DC nya (tegangan rata-rata) juga menjadi dua kali lipat
VDC = 2 × VDC  setengah gelombang  = 2(0.318 Vm)
VDC = 0.636Vm    untuk penyearah gelombang penuh
Apabila kita menggunakan model dioda yang tidak ideal, misal kita menggunakan dioda silikon, maka tegangan output tidak akan sama dengan tegangan input karena tegangan inputnya akan dipotong untuk membuat dioda “on” (VT, tegangan on). Karena pada saat siklus positif dan siklus negatif terdapat dua buah dioda yang “on”, dengan menggunakan hukum Kirchoff tegangan (KVL) pada jalur yang dilalui arus seperti ditunjukkan pada gambar 5, diperoleh persamaan
vi – VT – vo – VT = 0
vo = vi – 2VT
dan tegangan output maksimum adalah
Vomax = Vm – 2VT
Tegangan DC rata-rata dari outputnya apabila tegangan drop pada dioda diperhitungkan
VDC = 0.636(Vm – 2VT)
analisa penyearah gelombang penuh
Gambar 5 Menghitung tegangan output apabila drop tegangan dioda diperhitungkan

Pengertian gelombang penuh:

gelombang penuh adalah Rangkaian penyearah gelombang penuh yang juga banyak digunakan ditunjukkan pada gambar 6. Penyearah gelombang penuh tersebut hanya menggunakan dua dioda tetapi harus menggunakan trafo center tap (CT). Keluaran dari trafo CT dimasukkan ke rangkaian penyearah gelombang penuh yang terdiri dari dua buah dioda ini.

penyearah gelombang penuh trafo CT
Gambar 6 Rangkaian penyearah gelombang penuh menggunakan trafo center tap (CT)
Pada saat tegangan input vi bernilai positif dan diinputkan pada lilitan primer dari trafo, maka rangkaian ekivalennya ditunjukkan pada gambar 7. Ada dua keluaran tegangan dari trafo CT ini pada lilitan sekundernya. Kedua keluaran ini memiliki bentuk gelombang yang sama apabila susunan polaritas dari kedua tegangannya seperti ditunjukkan pada gambar 7. Pada saat siklus tegangan positif, dioda D1 “on” dan dioda D2 “off”. Arus dapat mengalir melewati dioda D1. Sehingga tegangan output vo (atau tegangan pada resistor R) memiliki bentuk yang sama dengan tegangan inputnya.
penyearah gelombang penuh trafo center tap CT
Gambar 7 Kondisi rangkaian pada saat siklus tegangan positif vi.
Pada saat siklus tegangan negatif, kondisi rangkaian ditunjukkan pada gambar 8. Kali ini dioda D1“off” dan dioda D2 “on”, arus masih bisa mengalir melewati dioda D2. Dan tegangan output, yaitu tegangan pada resistor R, bernilai positif sesuai dengan polaritas vo yang telah ditentukan. Jadi, rangkaian ini memiliki fungsi yang sama dengan rangkaian penyearah gelombang penuh pada gambar 1.
penyearah gelombang penuh trafo CT
Gambar 8 Kondisi rangkaian pada saat siklus tegangan negatif vi
Sekilas, penyearah gelombang penuh dengan trafo CT ini terlihat lebih ringkas karena hanya menggunakan dua buah dioda. Tetapi untuk rangkaian dengan kebutuhan daya yang tinggi, trafo CT tersedia dalam ukuran yang sangat besar dan harganya yang mahal. Konsekuensinya, rangkaian penyearah dengan trafo CT ini lebih umum digunakan untuk membuat power supply daya rendah (low power).

Minggu, 15 Maret 2015

Kalkulator Bilangan Kompleks

assalammualaikum wr.wb

    jumpa lagi dengan saaya agus, terima kasih telah berkujung diblog saya semoga bermanfaat bagi anda yang membacanya, kali ini saya akan menjelaskan tentang kalkulator bilangan kompleks menggunakan C#.
    baiklah langsung saja ,pertama kali buka microsoft visual studio apabila blm mendisain maka pilih new project windows froms application (bisa ubah nama) lalu OK, tunggu beberapa saat lalu muncul program kerja yang akan kita kerjakan ,mulai mendisain selera kita mau gimana ,kalau saya pilih button, label, textbox, radiobutton, groupbox. selesai mendisain baru kita membuat programnya dan ini hasil program yg saya buat.:

using System;
using System.Collections.Generic;
using System.ComponentModel;
using System.Data;
using System.Drawing;
using System.Linq;
using System.Text;
using System.Windows.Forms;

namespace uyoo
{
    public partial class Form1 : Form
    {
        public Form1()
        {
            InitializeComponent();
        }

        private void button1_Click(object sender, EventArgs e)
        {
            double a, b, c, d, a1, b1, c1, ab, cd;
            if (radioButton1.Checked)
            {
                a = Convert.ToDouble(textBox1.Text);
                b = Convert.ToDouble(textBox2.Text);
                c = Convert.ToDouble(textBox4.Text);
                d = Convert.ToDouble(textBox5.Text);
                ab = (a + b);
                textBox3.Text = ab.ToString();
                cd = (c + d);
                textBox6.Text = cd.ToString();
            }
            if (radioButton2.Checked)
            {

                a = Convert.ToDouble(textBox1.Text);
                b = Convert.ToDouble(textBox2.Text);
                c = Convert.ToDouble(textBox4.Text);
                d = Convert.ToDouble(textBox5.Text);
                ab = (a - b);
                cd = (c - d);
                textBox3.Text = ab.ToString();
                textBox6.Text = cd.ToString();
            }
            if (radioButton3.Checked)
            {
                a = Convert.ToDouble(textBox1.Text);
                b = Convert.ToDouble(textBox2.Text);
                c = Convert.ToDouble(textBox4.Text);
                d = Convert.ToDouble(textBox5.Text);
                ab = (a * b) - (c * d);
                cd = (a * d) + (b * c);
                textBox3.Text = ab.ToString();
                textBox6.Text = cd.ToString();

            }
            if (radioButton4.Checked)
            {
               double pang = 2;
                a = Convert.ToDouble(textBox1.Text);
                b = Convert.ToDouble(textBox2.Text);
                c = Convert.ToDouble(textBox4.Text);
                d = Convert.ToDouble(textBox5.Text);
                c1 = (Math.Pow(c,pang) + Math.Pow(d,pang));
                a1 = (a * b) + (c * d)/c1;
                b1 = (-a * d) + (b * c)/c1;
                textBox3.Text = a1.ToString();
                textBox6.Text = b1.ToString();
            }

     

        }
    }
}

semoga bermanfaat ,sekian dan terima kasih

Minggu, 08 Maret 2015

TUGAS 2 Konversi suhu dengan menggunakan C#

Assalammualaikum.wr.wb

Selamat datang diblog saya semoga bermanfaat bagi anda yang membaca disini saya akan menjelaskan tentang pengunaan C# berbasis GgI
di sini saya menggunakan microsoft visual stodio C# dimana penampilan di visual stodio
lebih menarik karena latar belakangnya bisa kita atur sesuka kita mau pakai gambar apa dan
warna.

baik la langsung saja, langkah pertama kita buka microsoft visual stodio C#  di PC anda bagi yang punya applikasi ini, jika belum silahkan menginstalnya terlebih dahulu.

ini adalah program yang saya buat:

using System;
using System.Collections.Generic;
using System.ComponentModel;
using System.Data;
using System.Drawing;
using System.Linq;
using System.Text;
using System.Windows.Forms;

namespace agus_w
{
    public partial class Form1 : Form
    {
        public double a, b, c, d, f, g, i, j, k, l, m, n, bb ,cc ,dd, jj, kk, ll ;
        public Form1()
        {
            InitializeComponent();
        }

        private void button3_Click(object sender, EventArgs e)
        {
            a = Convert.ToDouble(textBox1.Text);
            b = (a * 1.8) + 32;
            label1.Text = Convert.ToString(b) + " ®F";
            bb = b;
            c = a * 0.8;
            label2.Text = Convert.ToString(c) + " ®R";
            cc = c;
            d = a + 273;
            label3.Text = Convert.ToString(d) + " ®K";
            dd = d;
        }

        private void button1_Click(object sender, EventArgs e)
        {
            this.Close();
        }

        private void button5_Click(object sender, EventArgs e)
        {
            double kd, kc, kb;
            kb = b;
            kb += 5;
            b = kb;
            kc = c;
            kc += 5;
            c = kc;
            kd = d;
            kd += 5;
            d = kd;
            label15.Text = Convert.ToString(b);
            label14.Text = Convert.ToString(c);
            label13.Text = Convert.ToString(d);
         
        }

        private void button4_Click(object sender, EventArgs e)
        {
            i = Convert.ToDouble(textBox2.Text);
            j = (i * 1.8) + 32;
            label10.Text = Convert.ToString(j) + " ®F";
            jj = j;
            k = i * 0.8;
            label9.Text = Convert.ToString(k) + " ®R";
            kk = k;
            l = i + 273;
            label8.Text = Convert.ToString(l) + " ®K";
            ll = l;

        }

        private void button7_Click(object sender, EventArgs e)
       
        {
            double lm, ad, am;
            am = j;
            am += 5;
            j = am;
            ad = k;
            ad += 5;
            k = ad;
            lm = l;
            lm += 5;
            l = lm;
            label18.Text = Convert.ToString(j);
            label17.Text = Convert.ToString(k);
            label16.Text = Convert.ToString(l);
        }

        private void button6_Click(object sender, EventArgs e)
        {
            double zx, cv, bn;
            bn = bb;
            bn -= 5;
            bb = bn;
            cv = cc;
            cv -= 5;
            cc = cv;
            zx = dd;
            zx -= 5;
            dd = zx;
            label6.Text = Convert.ToString(bb);
            label5.Text = Convert.ToString(cc);
            label4.Text = Convert.ToString(dd);
        }

        private void button8_Click(object sender, EventArgs e)
        {
            double qw, er, ty;
            ty = jj;
            ty -= 5;
            jj = ty;
            er = kk;
            er -= 5;
            kk = er;
            qw = ll;
            qw -= 5;
            ll = qw;
            label12.Text = Convert.ToString(jj);
            label11.Text = Convert.ToString(kk);
            label7.Text = Convert.ToString(ll);
        }

        private void button2_Click(object sender, EventArgs e)
        {
            this.WindowState = FormWindowState.Minimized;
        }

       
   

        }

       
        }





SEKIAN DAN TERIMAH KASIH SEMOGA BERMANFAAT



Senin, 02 Maret 2015

LAPORAN PRATIKUM PENGUKURAN SIFAT DASAR KURVA DIODA


Assalammualaikum.wr.wb
selamat datang diblog saya disini saya menyimpulkan hasil pratikum saya yaitu tentang pengukuran sifat dasar kurva dioda.

DIODA PENYEARAH                                                              Nama :AGUS WALUYO
PERCOBAAN 1 :
PENGUKURAN SIFAT DASAR KURVA DIODA                     
1. Tujuan       :
Þ        Melakukan percobaan untuk mendapatkan kurva karakteristik dari dioda.
Þ        Menjelaskan perilaku arus dan tegangan dioda pada daerah cut in dari kurva.
Þ        Menjelaskan perilaku arus dan tegangan dioda pada daerah bias maju.
Þ        Menjelaskan perilaku arus dan tegangan dioda pada daerah bias mundur.
2. Alat/Bahan : 
Alat Alat:
Þ        DC Power Suply 15 Volt/regulator                          1     buah
Þ        Digital multimeter                                                   1     buah
Þ        Analog multimeter                                                  1     buah
Þ        Kabel penghubung                                                1     set ( secukupnya )
Bahan:
Þ        Gambar kerja                                                         1     buah
Þ        Dioda silicon 1 N 4002 / 1 N 4007                           2     buah
Þ        Resistor 330 W ( 1W )                                             2     buah
Þ        Resistor variable 50 kW ( 1W )                                2     buah
 
3. Langkah Kerja
1.      Percobaan bias maju
·           Rangkailah seperti gambar kerja 1
·           Atur variable resistor sehingga didapatkan arus dioda dan catat tegangan anoda katoda seperti pada tugas 1. Isi tugas 1, 2, 3, 4, 5, 6.
 
2.      Percobaan bias mundur
·           Rangkailah seperti gambar kerja 2.
·           Atur variable resistor sehingga didapatkan arus dioda dan catat tegangan anoda katoda seperti pada tugas 6. Isi tugas 6, 7, 8, 9.
Cara Kerja / Petunjuk
Hal yang perlu diperhatikan pada pengukuran
·           Gunakan digital voltmeter untuk mengukur tegangan anoda, katoda atau voltmeter dengan resistansi input besar.
·           Gunakan ampermeter dengan resistansi kecil untuk pengukuran arus dioda.
·           Untuk pengukuran arus mundur perbesar batas ukur voltmeter dan perkecil batas ukur ampermeter.
·           Tentukan elektroda dari dioda.
 
Gambar kerja
 
Gambar 1
Pengukuran arus dan tegangan pada bias maju
 
 
Gambar 2
Pengukuran arus dan tegangan pada bias mundur
 

Tugas

  1. Catat tegangan anoda-katoda pada tabel 1
     

Arus Anoda-Katoda
Tegangan Anoda-Katoda
15  m A
0.4V
30  m A
0.45V
50  m A
0.475V
100  m A
0.5V
200  m A
0.525V
400  m A
0.55V
800  m A
0.60V
1400  m A
0.625V
2  mA
0.625V
4  mA
0.65V
8  mA
0.7V
14  mA
0.725V
20  mA
0.75V
30  mA
0.8V

 

Tabel 1

Tabel pengukuran arus dan tegangan dioda pada bias arah maju
2. Gambarkan kurva arus-tegangan dari hasil pengukuran sesuai tabel 1, pada sumbu arus dan tegangan dibawah.
  1.  
    Gambar 3
    Kurva arus-tegangan pada arah maju

 3.  Perhatikan gambar kurva arus-tegangan dioda dari tugas no 2. Pada tegangan anoda-katoda, berapakah arus dioda naik linear ? Pada.............0,625...............V.
4. Perhatikan gambar kurva arus-tegangan dioda dari tugas no 2. Titik dimana kenaikan arus mulai linear dan besar dengan pertambahan tegangan A-K yang kecil,disebut titik ..........................CUT IN...............
5. Perhatikan gambar kurva arus-tegangan dioda dari tugas no 2. Pada tegangan bias arah maju, dioda dapat dianalogikan sebagai sakelar dengan kondisi ....................TERTUTUP........................
6. Catat tegangan anoda-katoda pada tabel 2

 

Arus Anoda-Katoda
Tegangan Anoda-Katoda
0,5  m A
0.1V
1    m A
0.2V
1,5  m A
0.3V
2     m A
0.4V
3     m A
0.6V
5     m A
1.0V
7     m A
1.4V

 

Tabel 2

Tabel pengukuran arus dan tegangan dioda pada bias arah mundur

 
7. Gambar kan kurva arus-tegangan dari hasil pengukuran sesuai tabel 2, pada sumbu arus dan tegangan dibawah.
  1. 0
    Gambar 4
    Kurva arus-tegangan pada arah mundur
8. Bandingkan besar arus pada arah maju dan mundur pada tegangan yang sama. Pada arah mundur diode dapat dianalogikan sebagai sakelar dengan kondisi .............................TERBUKA.........................
9. Dari gambar kurva arus-tegangan seperti gambar 3 dan gambar 4, dioda dapat digunakan sebagai SEBAGAI PENGAMAN POLARITAS, PENYEARAH SINYAL TEGANGAN AC MAUPUN SINYAL TEGANGAN DC