Rabu, 18 Maret 2015

Penyiarah Gelombang penuh (Full Wave Rectification)

Assalammualaikum wr.wb

Terima kasih sebelmunya telah singgah diblog saya disini saya akan menjelaskan tentang gelombang penuh (full wave rectification). disini saya tidak hanya menjelaskan gelombang penuh namun saya juga menjelaskan setengah gelombang.

baiklah saya langsung saja menjelaskan gelombang penuh (full wave rectification) dan setengah gelombang.

Pengertian setengah gelombang:

Level tegangan DC dari sinyal output pada penyearah setengah gelombang kurang dari 50% dari sinyal inputnya karena outputnya hanya separuh siklus dari sinyal inputnya. Level tegangan DC ini bisa ditingkatkan hingga 100% dengan menggunakan penyearah gelombang penuh. Rangkaian yang paling banyak digunakan sebagai penyearah umumnya berbentuk rangkaian jembatan dioda seperti ditunjukkan pada gambar 1.
rangkaian jembatan penyearah gelombang penuh
Gambar 1 Rangkaian jembatan penyearah gelombang penuh (full wave bridge rectifier)
Pada saat t = 0 hingga t = T/2, polaritas dari tegangan input, vi, ditunjukkan pada gambar 2.Dengan polaritas tegangan input seperti ditunjukkan pada gambar 2, membuat dioda Ddan D3menjadi “on” sedangkan dioda D1 dan D4 menjadi “off”. Dioda yang “on” diganti dengan short circuit sedangkan dioda yang “off” diganti open circuit. Kita bisa lihat bagaimana arus dapat mengalir melewati dioda D2 dan D3. Apabila keempat dioda pada rangkaian tersebut ideal (tidak ada drop tegangan pada saat “on”) maka tegangan input, vi, sama dengan tegangan output, vo(vo = vi).
rangkaian jembatan penyearah gelombang penuh
Gambar 2 Jalur konduksi yang dilewati arus pada saat siklus tegangan positif vi
Sedangkan pada saat siklus negatif, dioda D1 dan D4 menjadi “on” sedangkan dioda D2 dan D3menjadi “off” seperti ditunjukkan pada gambar 3. Arus mengalir dalam rangkaian melewati dioda D2 dan D3. Hal penting yang perlu kita perhatikan pada gambar 3 adalah pada sinyal outputnya (vo). Pada saat tegangan input vi bernilai negatif ternyata tegangan output vo bernilai positifnya (vo = -vi) sehingga menghasilkan sinyal positif yang kedua pada outputnya.
rangkaian jembatan penyearah gelombang penuh
Gambar 3 Jalur yang dilewati oleh arus listrik pada saat siklus tegangan negatif. Perhatikan sinyal outputnya bernilai positif.
Jadi, selama satu siklus penuh dari sinyal input vi, hasil sinyal outputnya ditunjukkan pada gambar 4. Kita lihat pada gambar 4 seakan-akan sinyal input yang bernilai negatif dibalik menjadi bernilai positif di outputnya.
gelombang input output penyearah gelombang penuh
Gambar 4 Bentuk gelombang tegangan input dan output dari rangkaian penyearah gelombang penuh
Karena area di atas sumbu horisontal dari sinyal outputnya memiliki luas dua kali lipat sinyal output penyearah setengah gelombang, maka level tegangan DC nya (tegangan rata-rata) juga menjadi dua kali lipat
VDC = 2 × VDC  setengah gelombang  = 2(0.318 Vm)
VDC = 0.636Vm    untuk penyearah gelombang penuh
Apabila kita menggunakan model dioda yang tidak ideal, misal kita menggunakan dioda silikon, maka tegangan output tidak akan sama dengan tegangan input karena tegangan inputnya akan dipotong untuk membuat dioda “on” (VT, tegangan on). Karena pada saat siklus positif dan siklus negatif terdapat dua buah dioda yang “on”, dengan menggunakan hukum Kirchoff tegangan (KVL) pada jalur yang dilalui arus seperti ditunjukkan pada gambar 5, diperoleh persamaan
vi – VT – vo – VT = 0
vo = vi – 2VT
dan tegangan output maksimum adalah
Vomax = Vm – 2VT
Tegangan DC rata-rata dari outputnya apabila tegangan drop pada dioda diperhitungkan
VDC = 0.636(Vm – 2VT)
analisa penyearah gelombang penuh
Gambar 5 Menghitung tegangan output apabila drop tegangan dioda diperhitungkan

Pengertian gelombang penuh:

gelombang penuh adalah Rangkaian penyearah gelombang penuh yang juga banyak digunakan ditunjukkan pada gambar 6. Penyearah gelombang penuh tersebut hanya menggunakan dua dioda tetapi harus menggunakan trafo center tap (CT). Keluaran dari trafo CT dimasukkan ke rangkaian penyearah gelombang penuh yang terdiri dari dua buah dioda ini.

penyearah gelombang penuh trafo CT
Gambar 6 Rangkaian penyearah gelombang penuh menggunakan trafo center tap (CT)
Pada saat tegangan input vi bernilai positif dan diinputkan pada lilitan primer dari trafo, maka rangkaian ekivalennya ditunjukkan pada gambar 7. Ada dua keluaran tegangan dari trafo CT ini pada lilitan sekundernya. Kedua keluaran ini memiliki bentuk gelombang yang sama apabila susunan polaritas dari kedua tegangannya seperti ditunjukkan pada gambar 7. Pada saat siklus tegangan positif, dioda D1 “on” dan dioda D2 “off”. Arus dapat mengalir melewati dioda D1. Sehingga tegangan output vo (atau tegangan pada resistor R) memiliki bentuk yang sama dengan tegangan inputnya.
penyearah gelombang penuh trafo center tap CT
Gambar 7 Kondisi rangkaian pada saat siklus tegangan positif vi.
Pada saat siklus tegangan negatif, kondisi rangkaian ditunjukkan pada gambar 8. Kali ini dioda D1“off” dan dioda D2 “on”, arus masih bisa mengalir melewati dioda D2. Dan tegangan output, yaitu tegangan pada resistor R, bernilai positif sesuai dengan polaritas vo yang telah ditentukan. Jadi, rangkaian ini memiliki fungsi yang sama dengan rangkaian penyearah gelombang penuh pada gambar 1.
penyearah gelombang penuh trafo CT
Gambar 8 Kondisi rangkaian pada saat siklus tegangan negatif vi
Sekilas, penyearah gelombang penuh dengan trafo CT ini terlihat lebih ringkas karena hanya menggunakan dua buah dioda. Tetapi untuk rangkaian dengan kebutuhan daya yang tinggi, trafo CT tersedia dalam ukuran yang sangat besar dan harganya yang mahal. Konsekuensinya, rangkaian penyearah dengan trafo CT ini lebih umum digunakan untuk membuat power supply daya rendah (low power).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar